Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Iklan

Iklan

Ketua GMBI Kota Bekasi Soroti Ketimpangan Penertiban PKL, Tuding Pemkot Bekasi Pilih Kasih

10/06/2025 | 11:00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-10T04:15:55Z

Ketua GMBI Kota Bekasi, Abah Zakaria, kecewa penertiban PKL di Stasiun Bekasi dinilai pilih kasih


Kota Bekasi, MSIR-COM  — Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Bekasi, Abah Zakaria, menyuarakan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kota Bekasi terkait penertiban pedagang kaki lima (PKL) di area belakang Stasiun Kota Bekasi, arah Diklat. Dalam wawancara dengan awak media di kediamannya di Rawa Semut, Bekasi Timur pada Senin 9/6/2025, Abah Zakaria menilai penertiban tersebut tidak berlandaskan keadilan dan cenderung pilih kasih.


Menurut Abah Zakaria, PKL di lokasi tersebut tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat (trantibmas). Kekecewaannya semakin memuncak lantaran penertiban hanya difokuskan pada satu lokasi, sementara banyak area lain yang menurutnya jauh lebih semrawut dan mengganggu.


"Kalau memang mau menertibkan, jangan hanya di satu lokasi saja dong. Masih banyak tempat yang tidak elok dilihat," tegas Abah Zakaria.


Ia mencontohkan beberapa lokasi yang luput dari penertiban, seperti area depan Kodim 0507 dan Jalan M. Yamin (belakang Pasar Baru arah rel kereta api) yang disebutnya menutupi badan jalan umum. Selain itu, Jalan Ir. H. Juanda di depan Pasar Baru juga disoroti karena kondisinya yang kumuh dan berbau tidak sedap. Abah Zakaria juga menunjuk area depan RSUD serta lahan parkir motor yang menyita bahu jalan, seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki, namun tidak ditertibkan.



Tudingan Keberpihakan pada Kapitalis

Abah Zakaria menekankan pentingnya keadilan merata dalam setiap kebijakan penertiban. "Jika ingin adanya rasa keadilan yang merata, semuanya harus ditertibkan dan dibersihkan," ujarnya.

Abah Zakaria, Ketua GMBI Kota Bekasi, menyayangkan kebijakan penertiban PKL. Benarkah ada keberpihakan?


Lebih lanjut, ia melontarkan kritik keras kepada Pemkot Bekasi, menuding adanya keberpihakan terhadap golongan atau kelompok tertentu. "Janganlah Pemkot Bekasi memiskinkan manusia," serunya. Sebagai contoh, ia menyoroti menjamurnya toko-toko retail atau minimarket yang menurutnya tidak sebanding dengan perlakuan terhadap PKL.


"Tapi ini kok berbeda sekali, lebih condong mementingkan kepentingan kaum-kaum kapitalis khususnya di Kota Bekasi yang kita cintai ini," pungkas Abah Zakaria kepada awak media. 


Pernyataan ini mengindikasikan adanya dugaan diskriminasi dalam kebijakan penertiban, di mana kepentingan pengusaha besar lebih diutamakan dibanding nasib PKL kecil. [■]


Tim Redaksi, Editorial:  Iwan Iskandar

**Untuk Pengiriman: 👇

PRESS RELEASE, UNDANGAN PELIPUTAN, KERJASAMA PUBLIKASI dan IKLAN . hubungi: WHATSAPP0812-8175-4849.

*Follow the: 🫱 mediaseputarindonesiaraya.com

*Channel on WhatsApp: 👇https://whatsapp.com/channel/0029Vatmniz6hENvr9h8AF16

Biar kagak ketinggalan update berita menarik setiap hari.🙏




×
Berita Terbaru Update