-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Iklan

Iklan

Jurnalisme Cerdas Logika: Kunci Integritas Pers di Era Informasi

05/08/2025 | 13:30 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-05T07:07:47Z
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya: Ade Muksin S.H. (Dewan Penasehat mediaseputarindonesiaraya.com) 


Kota Bekasi, MSIR.COM  —   Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya, Ade Muksin, menekankan pentingnya bagi jurnalis untuk menguasai logika berpikir guna menghindari logical fallacy atau kekeliruan nalar dalam pemberitaan. Menurutnya, pemahaman ini krusial untuk menjaga kredibilitas dan integritas pers di tengah derasnya arus informasi.


Dalam keterangannya di Bekasi, Selasa (5/8/2025), Ade Muksin menjelaskan bahwa banyak narasi yang menyesatkan sering kali menyamar sebagai berita. Tanpa kemampuan berpikir kritis dan logis, jurnalis berisiko menjadi corong propaganda yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Logical fallacy adalah pola pikir yang terlihat masuk akal, padahal sebenarnya keliru. Jika wartawan tidak memahaminya, mereka bisa tanpa sadar menyebarkan informasi yang salah," ujar Ade.


Ia memberikan contoh kekeliruan nalar yang umum, seperti ad hominem (menyerang karakter seseorang alih-alih argumennya), false cause (mengasumsikan hubungan sebab-akibat tanpa bukti kuat), dan straw man (menyederhanakan atau mendistorsi argumen lawan agar mudah diserang).


Ade mengilustrasikan, "Misalnya, ada pejabat yang menolak kritik dengan mengatakan, 'Jangan percaya aktivis itu, dia juga punya catatan buruk.' Ini adalah contoh ad hominem. Jika jurnalis mengutip pernyataan ini tanpa analisis, media secara tidak langsung ikut menyebarkan kekeliruan berpikir tersebut."


Gedung Biru: Persatuan Wartawan Indonesia Kota Bekasi 


PWI Bekasi Raya menyadari bahwa jurnalis yang tidak memiliki kesadaran logis rentan terjebak dalam pembingkaian berita yang tidak berimbang, membesar-besarkan opini tanpa dasar faktual, atau bahkan menyebarkan hoaks yang disajikan dengan narasi meyakinkan. "Pers yang memiliki nalar kuat akan dihormati publik. Sebaliknya, pers yang ceroboh akan kehilangan kepercayaan," tegasnya.


Untuk meningkatkan kapasitas jurnalis di Bekasi, PWI Bekasi Raya berinisiatif mengadakan pelatihan logika praktis dan literasi kritis. Ade Muksin menambahkan bahwa logika adalah benteng utama bagi jurnalis dalam mempertahankan akurasi, objektivitas, dan tanggung jawab profesi.


"Jurnalisme tidak hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang kejernihan berpikir. Kekeliruan logika dalam berita adalah bahaya serius bagi demokrasi," tutup Ade. (Redaksi). [■]




Tim Redaksi, Editorial:  Iwan Iskandar

**Untuk Pengiriman: 👇

PRESS RELEASE, UNDANGAN PELIPUTAN, KERJASAMA PUBLIKASI dan IKLAN . hubungi: WHATSAPP0812-8175-4849.

*Follow the: 🫱 mediaseputarindonesiaraya.com

*Channel on WhatsApp: 👇https://whatsapp.com/channel/0029Vatmniz6hENvr9h8AF16

Biar kagak ketinggalan update berita menarik setiap hari.🙏


×
Berita Terbaru Update